Pengalaman bertanding tanpa penonton

Pada Rabu (11/3) malam, Les Parisiens akan menghadapi Borussia Dortmund dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Parc des Princes tanpa penonton. Bukan pertama kalinya Les Rouge et Bleu bertanding dalam situasi ini. Hari ini, Guillaume Hoarau dan Selim Benachour bercerita tentang pengalamannya bermain di stadion kosong...

Pada 26 Februari 2005 di Parc des Princes, Selim Benachour masuk ke lapangan di menit ke-58 untuk mencetak satu-satunya gol melawan Bastia, lewat sebuah penalti di menit ke-66. "Rasanya sangat aneh," terang eks pemain Paris Saint-Germain No.18 ini. "Kami tahu stadion ini akan kosong beberapa hari sebelumnya, tapi tetap saja terasa mengejutkan. Rasanya sangat sulit bermain tanpa suporter, apalagi jelang laga berakhir, karena kami butuh dukungan penonton untuk mempertahankan keunggulan."

"Meski begitu, para pemain masih merasa bahwa mereka bermain di kandang sendiri, di rumah sendiri. Mereka tahu, stadion ini akan selalu berada di belakang mereka. Tekanan begitu tinggi dan mereka harus bisa melaju ke babak berikutnya. Inilah yang terpenting untuk laga Rabu malam," kata Selim Benachour.

Lima tahun setelah Selim Benachour, giliran Guillaume Hoarau yang mengalami hal serupa ketika ia bertanding di tengah Parc des Princes yang kosong. Tepatnya pada 28 Maret 2010 ketika Les Rouge et Bleu sukses mengalahkan Boulogne-sur-Mer 3-0 di Ligue 1. "Yang saya ingat hanyalah suara stadion Parc alias ketiadaan suara," terang Guillaume Hoarau. "Ketika kami melangkah keluar untuk kick-off, ada musik yang mengalun, tapi tidak ada fans. Rasanya sungguh ganjil. Ketika laga bergulir, Anda harus fokus dengan tugas masing-masing, karena Anda tidak mendapatkan dukungan dari fans." 

Guillaume Hoarau, yang mencetak gol di laga tersebut, menambahkan: "Anda tidak boleh kehilangan konteks, jangan terlalu memikirkan hal itu. Lakukanlah seperti saat Anda melakoni laga tandang yang sulit. Itulah di mana Anda bisa melihat sang juara sejati. Tentu saja tidak mudah, tetapi Anda memiliki tugas untuk dikerjakan, sebuah misi, dan Anda harus memiliki mental yang kuat. Anda harus bisa melewati batas."