Tim putri ditaklukkan Lyon

Kalah untuk pertama kalinya di liga musim ini, harapan Paris Saint-Germain untuk juara terkikis.

Lima bulan setelah pertemuan pertama di Ibu Kota (1-1), dua tim top Prancis yang belum pernah kalah bertemu di Stadion Groupama. Pertandingan seru membayang, dan tuan rumah menggebrak melalui pemain depan peraih Ballon d'Or, Hegerberg, yang menyundul masuk bola untuk gol pembuka (1-0, 8'). Paris sepertinya layak mendapat penalti ketika bola tampak menyentuh tangan Mbock (24'), tetapi Le Sommer (2-0, 40') dan kemudian Renard dari titik penalti (3-0, 45+1') setelah handball seorang pemain Paris, membuat Lyon unggul jauh pada babak pertama.

Pertandingan jadi makin sulit usai istirahat ketika Marozsan, mendapat umpan dari Hegerberg, menaklukkan Kiedrzynek (4-0, 60'). Sebanyak 25.907 penonton di Stadion Groupama (sebuah rekor untuk pertandingan tim putri di Prancis) menikmati pertandingan, walau tindakan Paredes mungkin agak merusak suasana pesta (78'). Lyon menamatkan perlawanan tim tamu melalui Van de Sanden, pemain cadangan yang baru 20 menit masuk lapangan (5-0, 90+2').
Malam itu Lyon menorehkan kekalahan pertama bagi Paris Saint-Germain dalam 20 pertandingan papan atas. Kini tampaknya tak mungkin bagi Paris mencegah sang lawan menjuarai liga untuk ke-13 kali berturut-turut…


OLYMPIQUE LYONNAIS - PARIS SAINT-GERMAIN: 5-0 (3-0)
Putri D1 - Pekan 20 
Stadin Groupama (Décines)
25.907 penonton
Gol: Hegerberg (8'), Le Sommer (40'), Renard (45+1'), Marozsan (60'), Van de Sanden (90+2') 
OLYMPIQUE LYONNAIS: Bouhaddi – Bronze (Buchanan, 64'), Mbock, Renard (kapten), Majri - Fishlock, Henry (Kumagai, 71') – Cascarino (Van de Sanden, 74'), Marozsan, Le Sommer - Hegerberg. Pelatih: Reynald Pedros.
PARIS SAINT-GERMAIN: Kiedrzynek - Paredes, Berglund (Wang, 46'), Cook - Périsset, Diallo, Formiga (kapten, Bruun, 82'), Geyoro, Lawrence - Diani, Katoto (Nadim, 65'). Pelatih: Olivier Echouafni.