Paris Saint-Germain melanjutkan perjuangannya melawan rasisme, anti-semitisme, dan anti-LGBTQ

Frédéric Potier, delegasi antarkementerian untuk perjuangan melawan rasisme, anti-semitisme, dan anti-LGBTQ mengunjungi Parc des Princes pada pertandingan pembuka Ligue 1, Senin dini hari WIB. Dia bertemu Sekretaris Jenderal Paris Saint-Germain Victoriano Melero untuk menarik kesimpulan dari musim lalu dan mengingatkan semua orang bahwa tidak ada tempat untuk kebencian dalam pertandingan.

Dalam sebuah pernyataan kementerian yang dikeluarkan akhir pekan ini, Frédéric Potier menegaskan kembali fakta bahwa kebencian tidak memiliki tempat di stadion dan harus ada mobilisasi umum melawan rasisme, anti-semitisme, dan homofobia. Klub juga menyuarakan pesan itu dengan kuat dan telah bekerja selama 15 tahun dengan SOS Racisme dan LICRA. Klub juga melakukannya bersama Sportitude selama satu dekade.


Sebelum pertandingan melawan Nimes pada Senin dini hari WIB, Potier menyoroti pekerjaan konstruktif Paris Saint-Germain dengan para mitra. "Kami telah melihat hasil yang sangat positif dari pekerjaan yang dilakukan oleh Paris Saint-Germain dan mitra-mitranya yang mana kami juga bekerja dengan Sportitude, SOS Racisme dan LICRA. Kami memiliki tujuan yang sama untuk memerangi kebencian di sepak bola dan di stadion.”


"Bersama-sama, kami melakukan inisiatif pencegahan dan pendidikan serta menjatuhkan hukuman bila perlu. Kami telah mengembangkan proses bersama untuk menyingkirkan kebencian dari stadion. Paris Saint-Germain adalah juara Prancis dan standar keteladanan juga harus ditemukan di bidang etika dan rasa hormat. Dewan Paris Saint-Germain telah menangani masalah ini dengan sangat serius dengan penggemar mereka maupun dalam hal pencegahan. Saya senang berada di sini di Parc des Princes dalam suasana yang sangat hangat dan berbasis atmosfer keluarga. Saya datang ke sini untuk memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan dan bagi kita untuk dapat melangkah lebih jauh secara bersama."

Pekerjaan Paris Saint-Germain untuk masyarakat yang lebih adil telah diperkuat dari tahun ke tahun dan baru-baru ini ditunjukkan oleh nominasi penengah etika dalam tim. Paris Saint-Germain adalah salah satu klub olahraga yang paling berkomitmen untuk memerangi semua bentuk kekerasan dan diskriminasi.