Paris rayakan gelar Paris

Setelah Paris Saint-Germain memenangi gelar usai melawan AS Monaco pada April, Presiden dan CEO Nasser Al-Khelaïfi menyoroti pentingnya trofi itu bagi klub.
"Ligue 1 adalah kompetisi terkemuka di negara yang menjadi juara dunia musim panas lalu. Hal itu merupakan penahbisan mengenai pentingnya kami untuk selalu memenangi piala di negara sepak bola yang hebat ini."

Dengan 84 poin atau 19 lebih banyak dari penantang terdekat mereka, Lille, setelah 33 pertandingan, klub ibu kota hampir mencapai rekornya sendiri yang dibuat dalam 30 pertandingan pada 2015/16. Menjadi favorit sejak awal kompetisi, Paris Saint-Germain tidak memiliki perjalanan yang sepenuhnya mulus. Mantan gelandang Paris Daniel Bravo sangat menyadari hal itu.
"Banyak orang berpikir memenangi gelar mudah karena Anda adalah Paris Saint- Germain dan ada begitu banyak pemain hebat. Mereka lebih baik dari yang lain. Itu pasti. Namun, itu tidak semudah yang Anda pikirkan untuk terus menunjukkannya sepanjang musim."

Luis Fernandez juga menyampaikan pesan yang sama. Dia sempat mengenang keberhasilannya membawa Rouge-et-Bleu memenangi gelar pertama di liga pada 1986.
"Memenangi gelar adalah hal yang sangat hebat tentu saja tidak mudah. Kami benar-benar menikmati bermain bersama. Ada juga banyak tantangan yang harus diatasi karena tidak ada yang mudah. Namun, kami bertemu mereka satu per satu. Itu adalah sesuatu yang luar biasa. Kami sangat bahagia, sangat puas. Rasanya gila mengalami momen seperti itu."

Anda membutuhkan kekuatan, disiplin, dan konsentrasi untuk tampil secara konsisten di level tertinggi sepanjang musim seperti kata Marco Verratti.
"Kami selalu bermain untuk mencapai tujuan kami. Memenangi piala tidak mudah dan memenangi liga tidak pernah mudah. Kami orang normal, kami bekerja seperti orang lain. Ketika kami menang, bukan karena lawan kami tidak bagus. Itu karena kami telah melakukan pekerjaan dengan baik."

Itu merupakan hadiah ketika para penggemar yang memenuhi Parc des Princes akan merayakannya hari ini.