Paris berbagi angka dengan Saint-Étienne

Paris Saint-Germain dan AS Saint-Etienne memainkan Matchday 18 Ligue 1 dengan hasil imbang (1-1).

Dengan pertemuan antara dua raksasa sepak bola Prancis itulah Mauricio Pochettino, pelatih baru Paris Saint-Germain, memulai babak baru dalam sejarah klub. Tanpa beberapa anggota senior kunci dalam skuadnya, sang pelatih Argentina memilih untuk memulai dengan sistem yang berporos pada sekitar Marco Verratti di lini tengah, memberi pasokan kepada Kylian Mbappé, Angel Di Maria dan Moise Kean.

Dalam kuali yang membeku secara paradoks, awal pertandingan dengan cepat menunjukkan sekilas pendekatan pelatih baru. Di atas dan di luar formasi dan nama-nama yang tercantum di lembar tim, sang pelatih mengharapkan pasukan Parisiensnya untuk bekerja keras dengan komitmen nyata, melawan pertahanan kompak yang memberikan sedikit peluang tetapi terus-menerus berusaha menyerang dengan cepat.

Dan meski pun Moise Kean (10') kemudian Marquinhos (12') menciptakan peluang nyata pertama di pertandingan tersebut, justru Saint-Etienne yang membuka skor, ketika Hamouma memanfaatkan bola dengan baik yang didapatnya di lini depan (1-0, 19'). Tapi tidak butuh waktu lama untuk reaksi datang dari Paris! Kurang dari tiga menit kemudian, gerakan cerdas tim yang dimulai oleh Kylian Mbappé dan Marco Verratti memungkinkan Moise Kean memperdaya Jessy Moulin (1-1 22').

Sejak saat itu, dua skema permainan yang sangat jelas terbentuk: pasukan dari ibu kota tampak mengambil kendali permainan, sementara Les Stéphanois tampak mengejutkan pertahanan Paris melalui serangan balik. Beberapa saat sebelum turun minum, Keylor Navas harus menghadapi tendangan luar biasa dari Mathieu Debuchy (43'). Melawan tim Les Verts yang solid di babak kedua, Mauricio Pochettino memutuskan untuk membuat beberapa perubahan, baik pada personel maupun sistem. Di bawah tekanan, Les Parisiens sekali lagi diselamatkan oleh penjaga gawang mereka (64') sebelum tiang gawang datang untuk menyelamatkan (69').

Di ujung lain lapangan, para penyerang Paris Saint-Germain tidak pernah menyerah, memanfaatkan 20 menit terakhir untuk benar-benar merepotkan lawan mereka. Kean (71'), Mbappé (74'), Di Maria (76') dan bahkan Sarabia di detik-detik terakhir pertandingan (93') semuanya nyaris mencetak gol, tetapi tidak ada peluang yang dikonversi.

Paris Saint-Germain kembali ke ibu kota dengan hasil imbang dari pertandingan pertama tahun ini, yang juga menandai debut bagi Mauricio Pochettino di bangku cadangan. Awal yang informatif untuk sang pelatih Argentina dan timnya, karena mereka sekarang mengalihkan fokus mereka ke tantangan yang ada di depan.