Mevlut Erding: 'Momen indah dalam hidup saya'

Mevlüt, apa arti Paris Saint-Germain buat Anda?
"Paris Saint-Germain adalah klub yang saya dukung sejak kecil sampai hari ini. Saya cinta dengan klub ini. Bisa mengunjungi mereka di Istanbul menjadi sebuah kegembiraan tersendiri. Saya selalu bermimpi tentang Paris Saint-Germain sejak kecil dan sebelum akhirnya berkesempatan menjalani rkarier di klub ini. Sebelum saya bergabung, ada banyak klub yang mengincar saya, tetapi Paris Saing-Germain selalu menjadi pilihan pertama saya. Hari ini, mereka berkembang menjadi tim raksasa dan saya sangat bangga."

Apa momen terbaik Anda bersama Paris Saint-Germain?
"Saya memiliki banyak kenangan hebat, seperti saat melawan Marseille di Parc des Princes. Ketika itu, kami dituntut menang dan ada tekanan tinggi dari suporter. Saya berhasil mencetak gol untuk membantu tim menang 2-1. Di hari itu, saya sejak awal sudah yakin bakal mencetak gol. Saya bahkan memakai kaus dalam yang bertuliskan: Paris est magique. Dan saya kemudian merayakannya bersama fans. Namun sebetulnya, setiap laga di Parc des Princes selalu terasa spesial bagi saya. Itu adalah masa-masa indah dalam hidup saya." 

Mari membahas laga besok di mana Paris akan melawan Galatasaray... Bersama Fenerbahce, Anda baru saja menghadapi mereka pada akhir pekan lalu (0-0). Bagaimana pendapat Anda tentang Galatasaray?
"Galatasaray adalah klub besar Turki... tapi tentu saja tidak sebesar Fenerbahce! Sepakbola Turki telah berkembang pesat dan sekarang memiliki liga yang hebat. Ada banyak stadion baru yang dibangun. Perkembangan ini membantu kami untuk kembali berlaga di kompetisi Eropa. Ini akan menjadi laga yang hebat karena kedua tim sama-sama berambisi untuk menang. Mereka punya banyak pemain hebat, tapi Paris Saint-Germain tetap bermaterikan pemain yang lebih baik. Galatasaray punya reputasi bagus ketika bermain di kandang, tapi  Paris Saint-Germain akan mampu mengatasi rintangan ini. Paris memiliki banyak pemain hebat, baik itu di tim inti maupun cadangan. Mereka tidak akan terintimidasi dengan atmosfer stadion."