Dan kita mulai!

Momen kunci
Usai pertarungan di Stade de France tiga bulan lalu, Paris dan Rennes bertemu di tengah panasnya cuaca Shenzhen Universiade Sport Center untuk secara resmi mengawali kick-off musim 2019/20. Paris, juara bertahan enam kali, dengan cepat mengontrol pertandingan dan bola, dan bola sundulan Thilo Kehrer menghantam mistar gawang (11'). Namun Rennes memanfaatkan kelengahan juara Prancis itu dalam sebuah serangan balik dan Adrien Hunou membawa mereka unggul (0-1, 13').

Paris panas dan menggempur pertahanan Rennes. tendangan keras Pablo Sarabia (16') dan usaha Ander Herrera (18') keduanya sempat membuat penjaga gawang Rennes, Tomas Koubek, kewalahan. Lalu Marco Verratti mengumpan bola matang kepada Kylian Mbappé, tetapi sepakan pemain internasional Prancis itu masih melebar (40'). Edinson Cavani juga gagal menaklukkan Koubek (40') dan Rennes unggul hingga waktu istirahat tiba. Namun keunggulan itu tak bertahan lama karena Mbappé, mendapat umpan dari Sarabia, berhasil menyamakan skor (1-1, 57').

Koubek berhasil menggagalkan upaya bintang Paris, yang selalu mendapat sambutan meriah penonton setiap menyentuh bola itu, untuk mencetak gol kedua (62'). Angel Di Maria, yang masuk lapangan pada menit ke-61, juga sempat menguji kiper asal Ceko itu (68'). Di Maria kemudian berhasil menaklukkannya melalui sebuah tendangan bebas nan indah (2-1, 73') dan pasukan Thomas Tuchel berbalik unggul. Rennes nyaris menyamakan skor melalui Romain del Castillo (90+2') dan Eduardo Camavinga (90+3'), tapi Paris bertahan untuk merebut piala ke-40 dan mempersiapkan diri dengan baik untuk mempertahankan gelar juara liga mulai pekan depan.

Parisian terbaik: Angel Di Maria  
Kaki kiri itu melakukannya lagi! Setahun lalu, Di Maria mencetak dua gol, termasuk sebuah tendangan bebas yang super, pada Trophée des Champions, dan ia melakukannya lagi di Shenzhen untuk mencetak gol ke-70 selama mengenakan seragam Rouge-et-Bleu. 

Kata penting: Penjelajah dunia
Dari Libreville pada 2013 ke Shenzhen pada dua tahun terakhir via Montreal pada 2015, Paris Saint-Germain jelas suka berkeliling dunia untuk Trophée des Champions. Dalam partisipasi ke-12 di ajang tersebut, mereka mengangkat trofi untuk kesembilan kali, hasil yang tak terbayang sebelumnya. Mereka juga menjadi klub pertama yang tujuh kali beruntun menjuarainya, melewati rekor enam kali milik Lyon.

Berikutnya
Setelah Tur China 2019, sekarang waktunya untuk mengincar gelar kesembilan di liga. Minggu depan, juara Prancis itu akan berhadapan dengan Nîmes di Parc des Princes, tim yang mereka taklukkan 3-0 di Ibu Kota pada Februari lalu. Tak terkalahkan pada laga kandang Ligue 1 musim lalu (17 menang, 2 imbang), tim tamu tampaknya takkan dijamu dengan ramah.