Awal yang hebat!

Pertandingan:
Hari ini (18/9), publik Parc des Princes berpesta besar di laga pembuka Liga Champions. Angel Di Maria jadi aktor protagonis kemenangan ini.

Idrissa Gueye langsung membuat peluang di awal laga. Permainan menyerang Paris lantas berbuah hasil di seperempat jam permainan ketika kerja sama Icardi dan Bernat di sisi kiri berhasil dituntaskan Di Maria untuk menaklukkan Courtois (1-0, 14')! Madrid langsung merespons, tapi tembakan Hazard masih melebar (16'), lalu tendangan bebas Bale masih membentur mistar Navas (32'). Justru Paris yang menambah keunggulan, lagi-lagi lewat Di Maria, yang melepaskan tembakan kaki kiri cantik dari sudut kotak penalti (2-0, 33')! Real Madrid sempat mencetak gol lewat Bale, tapi dianulir karena handball (45+1'). Paris pun memimpin dua gol saat turun minum.

Performa apik Di Maria ternyata terus berlanjut di babak kedua. Pemain berjuluk El Fideo ini nyaris membikin hat-trick lewat tembakan cungkil khasnya yang masih melebar (60'). Di Maria kemudian mengarsiteki peluang emas Sarabia (61'). Benzema sempat mengira bisa memperkecil skor, tapi golnya dianulir karena off-side (76'). Tak lama kemudian, tandukan Benzema masih melebar (79'). Di saat Real Madrid gagal melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran, tim tuan rumah kembali menambah keunggulan ketika Meunier menuntaskan sebuah serangan balik di akhir laga (3-0, 90+1')!

Sebuah performa berkelas dan sempurna berhasil ditampilkan oleh Paris di laga ini. Idrisa Gueye tampil energik dengan menjelajahi seluruh area lapangan tanpa lelah. Kemenangan ini membawa Paris langsung bertengger di puncak klasemen Grup A.

Pemain terbaik: Angel Di Maria  
Di Maria tidak bisa meminta hal lebih untuk merayakan penampilan ke-100-nya di kompetisi Eropa (31 laga di antaranya bersama Paris). Dia berada di tempat dan waktu yang tepat untuk membuka keunggulan (14'), lalu bintang internasional Argentina itu mencetak gol keduanya secara cantik. Ini adalah gol ke-20 Di Maria di Liga Champions atau gol Eropa ke-12 bersama Paris. El Fideo kini sudah menyumbangkan dua gol dan tiga assist dalam delapan gol terakhir yang dicetak Paris di Liga Champions. Dia juga naik ke urutan delapan topskor sepanjang masa klub, menggeser Rai (74 gol di semua kompetisi). Bravo!  

 
Impresif 
Lini depan Paris di laga ini tidak diperkuat Mbappé, Ney, dan Cavani, tapi hal itu sama sekali tidak berpengaruh apa pun. Setelah dua musim terakhir menjadi tim paling subur di fase grup Liga Champions (25 gol di musim 2017-18, dan 17 gol di musim 2018-19), Paris Saint-Germain kembali mengawali petualangan Eropa musim ini dengan cara impresif!

Berikutnya: 
Les Rouge et Bleu kini harus mengalihkan fokus ke Ligue 1 akhir pekan ini dengan melakoni partai tandang sulit melawan Lyon. Laga ini menjanjikan duel seru karena mempertemukan dua tim tersubur di Prancis sejauh ini (OL mencetak 12 gol, sementara Paris 11 gol).