50 pertandingan legendaris: Real remuk di Parc!

Sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-50 klub, PSG.FR menawarkan Anda kesempatan untuk menyimak kembali beberapa pertandingan terkemuka dalam sejarah Paris Saint-Germain. Hari ini, mengenang kembali saat Real Madrid terjungkal di Parc des Princes!

Paris, yang dalam situasi pelik setelah hasil leg pertama dalam perempat-final Piala UEFA, menjalani misi sulit dalam duel leg kedua. Colleter kalah duel lawan Buyo dalam momen akhir pertandingan, gagal membuat skor menjadi 2-2. Dari serangan balik, Alain Roche menghalau bola dengan tangan (89')... Putusan wasit: sang bek dikartu merah dan Michel berhasil mencetak gol lewat pantulan tendangan penalti. Skor 1-3 adalah skor yang sulit bagi Paris yang telah memberikan perlawanan ketat bagi Merengue.

"Pertandingan paling penting dalam sejarah klub"

Dihadapkan dengan tugas sangat berat, Paris wajib meraih kemenangan ajaib dalam pertemuan berikutnya di Parc des Princes agar bisa lolos ke semi-final kompetisi. Pelatih Paris Saint-Germain, Artur Jorge siap menatap malam bersejarah itu: "Melawan Real, PSG akan memainkan pertandingan paling penting dalam sejarah klub." Saat itu berubah menjadi malam legendaris bagi klub. Amara Simba tampil sejak awal bersama Weah dan Ginola. Sejak peluit dibunyikan wasit, Paris melancarkan tekanan hebat untuk membuka skor. Artur Jorge sangat menginginkan adanya gol sebelum jeda. Dan harapannya terwujud setelah dari sepak pojok Valdo, George Weah melepaskan sundulan keras yang membobol gawang lawan (1-0, 35'). Sebelum paruh waktu, Bernard Lama melakukan penyelamatan untuk menggagalkan peluang Michel, memberikan harapan lebih bagi rekan-rekannya untuk bisa meraih hasil positif (38').

Selepas turun minum, Paris terus menekan. Real, yang kerap kehilangan bola, bertumpu pada keunggulan agregat mereka dan Buyo memiliki malam yang cukup baik dengan menggagalkan usaha Weah (53') dan Ginola (59'). Memasuki 15 menit babak kedua, Amara Simba digantikan oleh Daniel Bravo, yang sentuhan pertamanya adalah sundulan meneruskan umpan silang Valdo dan membentur mistar (75')!

Tujuh menit berselang, Parc bersorak. Valdo menemukan pergerakan Weah dan sang pemain Liberia dengan cerdik meneruskannya kepada Bravo, yang cermat memberikan bola kepada Ginola sebagai eksekutor akhir dengan tembakan voli (2-0, 81'). Buyo terperdaya dan Paris menuju langit ketujuh. Gol yang dinanti dan Paris di ambang kelolosan. Skenario laga PSG-Real ini telah menyerupai fiksi. Semenit sebelum waktu akhir, David Ginola yang tak kenal lelah membawa bola sepanjang lapangan. Setelah ada sentuhan penting dari Weah, bola mencapai kaki Valdo. Di dalam kotak, pemain mungil asal Brasil itu mengecoh rekan senegaranya, Ricardo Rocha sebelum mencetak gol ketiga Paris (3-0, 88').

Sandor Puhl, sang wasit, memberikan beberapa menit tambahan waktu yang cukup lama. Di masa itu, bintang asal Cile, Ivan Zamorano menyelesaikan umpan Michel dan membuat agregat skor menjadi seimbang (3-1, 90+4').

Tapi momen selanjutnya begitu luar biasa bagi Parc, Paris dan mungkin seluruh Prancis. Tendangan bebas terakhir didapat Paris dan diambil oleh Valdo. Kombouaré melompat tinggi di bawah langit malam Paris dan membukukan gol keempat timnya (4-1, 90+6')! Sebuah gol legendaris, salah satu momen terhebat dalam sejarah sepakbola. Paris lolos, Paris membalikkan situasi dengan semangat dan gaya!

PARIS SAINT-GERMAIN - REAL MADRID : 4-1 (1-0)
Piala UEFA - leg kedua Perempat-Final
Kamis 18 Maret 1993 - Parc des Princes (Paris)
Wasit: Sandor Puhl (Hongaria)
Gol: Weah (33'), Ginola (81'), Valdo (88'), Kombouaré (90+6'), bagi Paris. Zamorano (90+4') bagi Real Madrid.
PARIS SAINT-GERMAIN: Lama- Sassus (Germain 76'), Ricardo, Kombouaré, Colleter - Le Guen (c), Guérin, Valdo - Simba (Bravo 73'), Weah, Ginola. Pelatih: A. Jorge
REAL MADRID : Buyo (c) - Nando, Ramis, Rocha, Lasa - Hierro, Michel, Prosinecki, Luis Enrique (Alfonso 83'), - Butragueno (Villaroya 75'), Zamorano. Pelatih: B.Floro