ID.PSG.FR

Paris Saint-Germain dan Piala Prancis: Bagian II (1990-an)

News

Piala Prancis lebih dari sekadar tradisi! Sabtu ini (Minggu dini hari WIB), melawan Rennes, klub Ibu Kota akan bermain untuk ke-17 kalinya di final dan, yang lebih penting, mengincar gelar ke-13. Sepanjang pekan menuju hari besar itu, PSG.FR akan mengajak anda mengikuti perjalanan sejarah, berhenti pada setiap final yang dijalani Rouge et Bleu pada era 1990-an...

Babak IV - 12 Juni 1993, di Parc des Princes: Paris Saint-Germain 3-0 FC Nantes

Ini adalah takdir! Nyaris 10 tahun sejak hari kemenangan Piala Prancis atas Nantes (3-2), Les Parisiens kembali ke final dan menghadapi the Canaries lagi! Titik balik pada final ini terjadi menjelang turun minum ketika pemain Nantes, Christian Karembeu, diusir wasit dan penalti diberikan kepada Les Rouge et Bleu. Antoine Kombouaré mencetak gol (49’), lalu David Ginola menjaringkan bola melalui tendangan bebas melengkung yang luar biasa (55’) dan Alain Roche menyundul bola untuk gol ketiga (60’). Paris unggul tiga gol dan mengakhiri pertandingan dengan tiga pemain lebih banyak setelah dua pemain Nantes mendapat kartu merah! Piala pulang ke rumah!

Babak V - 13 Mei 1995, di Parc des Princes: Paris Saint-Germain 1-0 RC Strasbourg Alsace

Sepuluh hari setelah menjuarai Piala Liga untuk pertama kalinya dan menang 2-0 atas Bastia, Paris Saint-Germain mengincar Cup double pertama dalam sejarah klub. Mendapat umpan dari Rai, Paul Le Guen melepas tendangan kaki kiri yang keras dan bola mengarah ke pojok atas gawang Alexander Vencel (48’)! Itu jadi satu-satunya gol dalam laga tersebut dan Les Rouge mengangkat Piala Prancis untuk keempat kalinya di "kandang" di hadapan 47.000 penonton di the Parc!

Babak VI - 2 Mei 1998, di Stade de France: Paris Saint-Germain 2-1 RC Lens

Ada suasana baru saat final Piala Prancis berlangsung di Stade de France yang baru selesai dibangun. Tetapi pertandingan ini akan dikenang sebagai penampilan terakhir Rai mengenakan seragam Rouge et Bleu. Setiap legenda pergi dengan kepala tegak dan pemain Brasil itu membuka skor melalui sundulan kepalanya melawan klub yang akan menjuarai Ligue 1 pada masa depan (24’). Marco Simone kemudian menendang bola melampaui jangkauan Guillaume Warmuz (53’). Lalu, walau Lens mendapat hiburan satu gol dari Vladimir Smicer (83’), Paris pulang dengan berpesta.Sebulan setelah mengangkat trofi Piala Liga (melawan Bordeaux, di Stade de France dengan gol dari Rai dan Simone!), klub ibu kota melengkapi Cup double untuk kedua kali! Prancis belum menjadi juara dunia di Stade de France, tetapi Paris telah merebut hati di stadion baru itu…

 

Jumat: Empat final dan dua Cup pada era 2000-an

 

Paris Saint-Germain dan Piala Prancis: Babak I (1980-an) >>>